startMiner - free and simple next generation Bitcoin mining software

KOMPAG MERAPI



MerapiNews.com.-Perjuangan yang tidak mengenal lelah dan upah terus dilaksanakan untuk menjalankan tugas kemanusiaan, khususnya di area kawasan rawan bencana Lereng Merapi. "Saya bertekad berjuang sampai titik darah penghabisan untuk menginformasikan keadaan seputar Merapi melalui KOMPAG" kata bapak Bejo SP yang lebih dikenal dengan nama Mbah Mangku.

KOMPAG Merapi, adalah komunitas yang sangat berguna bagi masyarakat seputar Merapi khususnya sisi Barat (Magelang). Komunitas Radio ini telah berhasil menyelamatkan ribuan nyawa warga ketika terjadi krisis akibat erupsi gunung Merapi 2010 dan erupsi-erupsi sebelumnya. 

Peringatan-peringatan dini yang up to date dan valid mengenai bahaya awan panas, lava pijar dan lahar dingin yang terjadi di lereng barat Merapi menjadi pedoman bagi warga untuk selalu waspada dan tahu saat yang tepat untuk mengungsi. "Warga sini kebanyakan tidak mau mengungsi jika belum mendapat kepastian dari KOMPAG Merapi mengenai kondisi Merapi terkini"mbah Mangku menerangkan kepada Vey, Emen dan Presiden Wancux dari Lajur Merapi (Laskar Jurnalis Merapi) pada hari Kamis sore 02 Februari 2012 saat bertamu ke Sekretariat KFM Kompag Merapi di Utara Pasar Talun, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

Kompag Merapi yang kini mempunyai anggota sekitar 100an orang ini aktif sejak 1991. Menurut Pak Bejo (50 tahun), komunitas Kompag Merapi berawal dari sekadar hobi untuk membantu petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPTTK) menginformasikan aktivitas Gunung Merapi kepada masyarakat. Anggota yang tergabung ini bervariasi berasal dari berbagai kalangan, ada pegawai negeri, swasta, dan juga pengangguran. Mbah Mangku mengatakan, saat erupsi Merapi 2010 anggotanya hanya sekitar 73 orang, namun pascaerupsi jumlah anggota bertambah kurang lebih 30 orang yakni berasal dari daerah hilir sungai berhulu di Merapi yang menjadi korban lahar dingin. "Pemerintah Kabupaten Magelang dan Pemerintah Kecamatan Dukun tidak mengakui dan mengabaikan keberadaan kami, tidak apa-apa, KOMPAG tetap jalan terus untuk kepentingan Masyarakat", mbah Mangku menyatakan tekadnya. 

Beliau adalah ketua KFM, KOMPAG Merapi (Komunikasi Peduli Aktifitas Gunung Merapi) yang mengudara pada frekuensi 148.280 Mhz. Selama ini, para relawan Kompag Merapi menggunakan dana pribadi untuk operasional mereka, tidak ada bantuan yang signifikan dari pemerintah. "Kami bekerja untuk sosial kemanusiaan, fasilitas HT dan peralatan lain serta uang operasional semua menggunakan dana pribadi," kata beliau. "Bahkan beberapa anggota KOMPAG ada yang menjual HT nya ketika mereka sudah tidak memiliki dana operasional ketika berperan pada erupsi Merapi 2010". 

Ironis memang, mengingat peran pentingnya informasi KOMPAG dalam menyelamatkan ribuan Masyarakat Magelang dari bahaya erupsi Gunung Merapi, Pemerintah Kabupaten Magelang malah terkesan cuek dengan komunitas tersebut.

sumber: Lajur Merapi

1 komentar: